Aksara Swara
Aksara Ngalagena
Rarangkén
Berdasarkan letak penulisannya, 13 rarangkén dikelompokkan sebagai berikut:
- rarangkén di atas huruf = 5 macam
- rarangkén di bawah huruf = 3 macam
- rarangkén sejajar huruf = 5 macam
a. Rarangkén di atas huruf
panghulu, membuat vokal aksara Ngalagena dari [a] menjadi [i].
Contoh: |
|
pamepet, membuat vokal aksara Ngalagena dari [a] menjadi [ə].
Contoh: |
|
paneuleung, membuat vokal aksara Ngalagena dari [a] menjadi [ɤ].
Contoh: |
|
panglayar, menambah konsonan [r] pada akhir suku kata.
Contoh: |
|
panyecek, menambah konsonan [ŋ] pada akhir suku kata.
Contoh: |
b. Rarangkén di bawah huruf
panyuku, membuat vokal aksara Ngalagena dari [a] menjadi [u].
Contoh: |
|
panyakra, menambah konsonan [r] di tengah suku kata.
Contoh: |
|
panyiku, menambah konsonan [l] di akhir suku kata.
Contoh: |
c. Rarangkén sejajar huruf
panéléng, membuat vokal aksara Ngalagena dari [a] menjadi [ɛ].
Contoh: |
|
panolong, membuat vokal aksara Ngalagena dari [a] menjadi [ɔ].
Contoh: |
|
pamingkal, menambah konsonan [j] di tengah suku kata.
Contoh: |
|
pangwisad, menambah konsonan [h] di akhir suku kata.
Contoh: |
|
patén atau pamaéh, meniadakan vokal pada suku kata.
Contoh: |
Angka
Dalam penulisan teks, angka harus diapit oleh dua tanda pipa = | angka |
Contoh: |

| = 240
Tanda baca
Di masa sekarang, aksara Sunda juga sering menggunakan tanda baca seperti aksara Latin.
Contohnya seperti: koma, titik, titik koma, titik dua, tanda seru, tanda tanya, tanda kutip, tanda kurung, tanda kurung siku, dan sebagainya.
Contohnya seperti: koma, titik, titik koma, titik dua, tanda seru, tanda tanya, tanda kutip, tanda kurung, tanda kurung siku, dan sebagainya.